Saturday, 23 November 2013

Cerita Motivasi : Yang Sesungguhnya
Karya : Ridho Rinumpoko


Drap.. drap.. drap.. suara derap kaki yang terdengar saling bersahutan di sebuah sekolah. Seluruh siswa tampak bersaing untuk melihat sesuatu yang tertempel di papan pengumuman. Sebuah kertas hasil ujian kenaikan kelas. Tertulis jelas nama yang menempati urutan teratas. AMIR. Seorang anak pandai dan rajin. Meski dia anak orang yang tak punya, tapi semangatnya melebihi anak-anak pada umumnya. Tentu Amir begitu bahagia dengan hasil yang diraihnya saat ini. perjuangannya belajar melebihi rata-rata belajar orang lain kini terbayar. Sebuah anugerah.

Berbanding terbalik dengan hasil yang didapat kawan sekaribnya dan sekaligus tetangganya. NIKI. Dia berada pada urutan sebelum terakhir siswa yang lulus. Tentu hati NIKI sakit. Bukan karena hasilnya tidak memuaskan, tetapi karena kawannya mendapat juara satu sedang dirinya berada jauh dubawahnya. Menyesal. Padahal dia yakin jika belajarnya melebihi belajar Amir, Niki bisa juara diatas Amir. Tapi nasi telah menjadi bubur. Niki yakin jika masih ada kesempatan lain, dan dia berjanji untuk berusaha lebih giat sekaligus berusaha melupakan kekecewaan yang dapat menghambat kesuksessan kedepannya.

Suatu hari, seperti biasa Amir telah menyiapkan dagangannya. Kerupuk seblak. Yang menjadi favorit teman-temannya di SMA. Kali ini dia membawa stok yang lebih banyak 5x lipat. Hari ini hatinya begitu gembira. Karena 2 alasan. Hasil ujiannya dan hasil pemberitahuan teman-temannya jika hari ini akan ada pentas seni. Artinya, kerupuknya akan sangat laris dari biasanya. Dan juga akan menambah uang tabungannya untuk membeli buku.

“Nak, tolong masak airnya dulu. Ibu mau pergi ke pasar” terdengar suara ibu Amir yang tak jauh dari luar rumahnya.
“iya, bu” jawab Amir singkat. Dia letakkan Kerupuk 5 keresek kerupuk yang akan dijualnya. Dan menuju dapur untuk memasak air. Amir tau dengan keadaanya sekarang. Dia harus bersusah payah berjalan sejauh 1km lalu menuju ke sekolahnya harus naik Bis. Itulah mengapa dia harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Berhubung bis hanya ada 1 di desanya yang lewat pagi hari dan yang menjamin ketepatan waktu datang ke sekolahnya.
Tok.. Tok.. Tok.. “Assalamualaikum” terdengar suara laki-laki yang berdiri di depan pintu rumah amir. Tidak ada jawaban.
“Mir, ini aku Niki” ulangnya sekali lagi. Tapi tetap tak ada jawaban.  Akhirnya Niki memberanikan diri untuk masuk kerumah Amir.  Dilihatnya kerupuk seblak yang masih terbungkus rapi di 5 keresek merah.
“Ini pasti dagangannya Amir. Banyak pula. Kuyakin nanti Amir bakal untung besar” pikirnya. Lalu dia punya ide untuk membantu kawannya itu. Di bawanya semua keresek itu. Lalu dia pergi menuju terminal bis.
Rupanya, Niki mencoba membantu membawakan dagangannya Amir sampai terminal supaya Amir tak keberatan. Dengan membayangkan bagaimana ekpressi Amir ketika melihat semua dagangannya sudah ada di terminal, dia bersiul-siul dan bernyanyi.
Tiba-tiba, Brak! Suara montor menabrak Niki. Tampak Niki terlempar hingga beberapa meter. Sedang penabarak berusaha kabur menjauh dari tempat kejadian.

“Tunggu pak!, uh!” Niki mencoba berteriak berusaha menyuruh penabrak tadi berhenti dan bertanggungjawab. Dia tergeletak dengan kaki kiri yang terluka. Tapi, tinggi... Dagangan Amir??
“Oh.. tuhan, astagfirulloh.. Bagaimana ini, uh?” Niki berkali-kali merintih mencoba berdiri untuk membereskan dagangan kawannya yang hancur. Tapi apa daya, kakipun tak mampu berdiri. Dia hanya menatap dagangan Amir yang berantakan. Dia kecewa pada diri sendiri. Dia kecewa dengan kejadian ini. dia kecewa dengan keputusan Tuhan. DIA KECEWA! Antara marah, kesal dan sedih. Membuat hatinya hancur. Tak dapat bergerak. Bingung. Dan tak sadar air matanya telah menetes. Semakin deras. Beradu dengan keringat yang sejak tadi mengucur.
“Bagaimana aku menggantinya? Bagaimana aku dibenci Amir? Apa yang harus aku lakukan? Apa? Kenapa Alloh membiarkan orang miskin bodoh seperti ini kejadian yang menyakitkan? KENAPA? Uh” ingin rasanya Amir melepas kan diri dari penderitaan yang dirasakan sekarang. BUNUH DIRI. Tapi apa untungnya?.

Lalu Niki ingat wajah neneknya. Dan orang-orang yang menyayanginya. Muncullah sesuatu hal pro dan kontra yang ada pada dirinya.
“Percuma aku merintih, menangis, menyesali, dan menyalahkan takdir. Semua tak akan berubah. Tak ada ceritanya semua hal akan berubah menjadi lebih baik jika diam. Aku tak peduli apa yang terjadi nanti. Aku tak peduli. Aku harus menyelesaikan ini. aku harus tetap berusaha meski hanya ada kemungkinan kecil untuk tidak dibenci Amir dan dapat menganti rugi. Aku tak mau terlihat lemah. Apapun yang terjadi. Aku akan tetap berusaha untukku dan MEREKA!” tiba-tiba Niki menjadi semangat lagi.  Dia mencoba membereskan dagangannya lagi meski dengan ngesot. Ia tak peduli yang penting dia telah berjuang.
“APA-APAAN INI?” teriak seseorang yang membuat telinga Niki bergetar dan membuat badannya gemetar, tak lain dan bukan adalah AMIR.
“Maaf, Amir bisa kujelaskan semuanya”  ucap Niki mencoba menenangkan Amir. Tapi apa daya, Amir telah terpengaruh emosi.

“PENJELSAN? UNTUK APA!? KAU MENCURI DAGANGANKU LALU KAU MENGHANCURKANNYA!! DASAR BAJINGAN KAU! AKU HARUS MENJUALNYA UNTUK KELUARGAKU. DAN KAU? MENGHANCURKANNYA? DAN AKU PASTI RUGI. IBUKU PASTI MARAH. SEMUA GARA-GARA KAU.”
Ucap Amir dengan nada yang keras. Membuat Niki tenggelam dalam rasa bersalah.
“Ini tidak seperti yang kau fikirkan. Aku tidak...” Niki mencoba menjelaskan tapi Amir memotongnya.
“Oke.. Kau memang anak dari orang yang tak mampu. Dan kau juga sodaraku. Dan rumah kita berdekatan. Lalu nasib ekonomi kita juga hampir sama. Tapi ingat, KITA BUKANLAH TEMAN DAN SAUDARA LAGI!!!!”

Jleb! Kata Amir membuat hati Niki tersiksa. Bagai ribuan jarum kecil yang terus-menerus menghujam tiada henti ke urat syaraf hatinya. Semangatnya kembali jatuh. Benar-benar jatuh. Dia hanya menatap Amir yang meninggalkan dagangannya. Dia tau dia marah dan sangat membencinya. Tapi semua telah terlanjur. Dia mencoba bangkit dan berdiri. Dan berjalan dengan pincang. Membawa perih luka. Meninggalkan dagangan dan sisa-sisa semangat yang dipunyainya tadi. dia pulang.
[ Scene Rumah ]
Belum sempat ia masuk kerumah tba-tiba ibu Amir mendekatinya. Dan memeluknya Erat.
“Terimakasih nak. Terimakasih banyak” dia bingung dengan apa yang dilakukan ibu Amir terhadapnya. Untuk apa ibunya berterimakasih. Dan kenapa dia menangis? seharusnya Nikilah yang menangis karena kejadian ini.

“maaf, bu aku minta maaf karena...”
“Sudah cukup nak. Aku tau semuanya. Kau kan yang menyebabkan dagangan Amir hancur dan membuat Amir tak jadi berangkat naik Bis menuju SMA? Ibu sudah tau” jelas ibu Amir .
“Lalu kenapa ibu berterimakasih? Bukannya itu kejadian merugikan?” tanya Niki Heran.
“Andai Kau Tau nak. Bis yang akan kalian naiki tadi yang menjadi langganan kalian. Tadi kecelakaan dan seluruh penumpang tewas. Jika tadi kalian naik bis, Tentu kalian juga akan menjadi salah satu korban. Ibu berterimakasih padamu nak. Kau telah menyelamatkan nyawa Amir.” Ucap ibunya dengan tangis bahagia.
SUBHANALLOH! Apa ini rencana Alloh!? Sungguh luarbiasa. Engkau begitu maha pengasih lagi maha penyayang. Pikir Niki. Membuat tubuhnya gemetar hebat. Karena tersetrum oleh keajaiban tuhan yang telah dianggap Niki kejam terhadapnya. Kini Air matanya mengalir deras. Lebih deras lagi ketika dia melihat Amir menatapnya dengan mata basah. Dia tau jika Amir menangis. wajahnya menyesal dengan apa yang diperbuat terhadapnya.

Amirpun berlari dan memeluk erat Niki, dan berkata.
“Maafkan aku Niki, sungguh aku ketakutan. Sungguh aku tak bisa berbuat apa-apa. Sungguh aku bodoh. Maafkan aku sodaraku..uh..uh maafkan aku”
Niki tersenyum memandang Amir. “Tidak apa.. lupakanlah”
“terimakasih sodaraku.. terimakasih .. uh.. uh” merekapun langsung sujud syukur terhadap Alloh. Dan tertawa bahagia. Dengan kejadian ini mereka percaya jika Rencana Alloh lebih indah.

 (Selesai)

Lalu apa pesan dari cerita tersebut?


“SESUNGGUHNYA SEGALA KEJADIAN YANG DIKEHENDAKI ALLOH, PASTI AKAN MENJADI KEJADIAN YANG TERBAIK UNTUK KITA. SELALULAH BERSYUKUR ATAS SEGALA APA YANG TERJADI. JALANI SEGALANYA DENGAN USAHA DAN PERCAYA PADA ALLOH (doa). MESKI MENURUT KITA KEJADIAN ITU BURUK, TAPI MUNGKIN ITULAH YANG TERBAIK BAGI KITA. SUNGGUH RENCANA ALLOH LEBIH INDAH”

“SELALULAH BERFIKIR POSITIF. DAN JANGAN PERNAH MENYERAH DAN PASRAH. KARENA DENGAN PASRAHPUN TAK AKAN MENGUBAH KONDISI DAN KEADAAN KITA. JADI, TERUSLAH BERUSAHA DAN BERDOA. PERCAYALAH BANYAK ORANG YANG PERCAYA DAN MENGHARAPKAN KITA. JANGAN PERNAH MENYERAH APAPUN YANG TERJADI. SUNGGUH ALLOH MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG. DAN DIA MENYUKAI HAMBANYA YANG PANTANG SEMANGAT DAN SELALU BERJUANG DEMI KEBAIKAN”.

Next
Newer Post
Previous
This is the last post.

2 comments:

  1. Golden Nugget Hotel Casino & Spa - Mapyro
    Casino Hotel in Las Vegas. Golden Nugget Hotel 김해 출장샵 Casino 하남 출장안마 & Spa is a 5-star hotel 청주 출장마사지 with 6,530 guest rooms, suites and an activity center. 성남 출장마사지 Rating: 4.7 · ‎3,630 광명 출장샵 reviews

    ReplyDelete